Review ASUS ZenBook 13 (UX325EA): Laptop Belasan Juta Tipis yang Asik Buat WFH

Laptop seri ASUS ZenBook 13 kembali hadir dengan spesifikasi yang lebih baru. Jika sebelumnya menggunakan prosesor Intel Core 10th Gen, Ice Lake, versi yang diluncurkan tahun 2021 ini sudah menggunakan prosesor Intel Core 11th Gen yang memiliki nama kode Tiger Lake. Seperti apa pembaruan yang dihadirkannya, berikut ulasan lengkapnya.

DESAIN ASUS ZENBOOK 13

Sebagai seri yang ditujukan untuk segmen menengah ke atas, ZenBook 13 ini hadir dengan desain minimalis bernuansa premium. Bodinya menggunakan bahan aluminium alloy yang kuat dan dibuktikan dengan mendapatkan sertifikasi standar militer. Jadi untuk Anda yang sering bepergian dan sedikit ceroboh, ultrabook ini masih tahan jika terjatuh pada ketinggian tertentu.

Meski kuat, ultrabook ini dirancang agar tetap ringan. Bobotnya hanya 1,11 kg dengan ketebalan sekitar 1,39 cm. Kenyamanan juga dihadirkan dengan mengusung desain ergolift. Desain ini membuat bodi sedikit terangkat ketika layar dibuka.

Dengan engsel yang panjang, posisi layar bisa dimiringkan hingga maksimal sampat 150 derajat. Pada kemiringan ini akan membentuk sudut tiga derajat pada bagian bawah. Selain menambah kenyamanan saat mengetik, desain ergolift akan meningkatkan performa pendinginan berkat rongka udara ekstra yang diciptakan dari posisi bodi utama yang terangkat.

Sebagai laptop tipis yang rendah daya, ASUS hanya menyediakan satu lubang udara untuk sirkulasi yang terletak di antara bodi laptop dan bawah layar. Tidak ada lubang udara lain yang biasa ditempatkan di sisi kiri ataupun kanan bodinya. Sementara bagian bawah terdapat lubang in-take yang akan menyerap udara ke dalam. Oleh karena itu jangan meletakkan laptop pada landasan yang rentan debu atau tidak bisa menyalurkan udara dengan baik.

SPESIFIKASI ASUS ZENBOOK 13

CPU Intel Core i7-1165G7 Tiger Lake (Quad-core, up to 4,7 GHz)
Memory 16 GB LPDDR4X-4266 (dual channel)
Graphics Intel Iris Xe Graphics
Display 13,3 inch IPS FHD (1920 x 1080), 100% sRGB
Storage 512 GB SSD NVMe PCIe 3.0 x4
Connectivity Wi-Fi 2×2 802.11AZX Bluetooth 5.0, HDMI, 2x USB type-C (support Thunderbolt 4), microSD reader, USB 3.2 Gen 1
Battery 67 Wh
Dimension 30,4 x 20,3 x 1,,39 cm
Berat 1,1 kg

 

ASUS memberikan dua pilihan prosesor pada ZenBook 13 UX325 yaitu Intel Core i7-1165G7 dan Intel Core i5-1135G7. Sementara unit yang saya gunakan ini menggunakan prosesor yang pertama. Intel Core i7- 1165G7 memiliki konfigurasi hingga 4 core dan 8 thread, serta memiliki boost clock hingga 4,7GHz. Prosesor ini memang ditujukan untuk ultrabook karena performanya yang kencang namun tetap hemat daya.

Prosesor terbaru tersebut juga memiliki chip grafis generasi yang lebih baru yaitu Intel Iris Xe. Chip ini menawarkan performa lebih baik dibanding Intel UHD Graphics. Namun perlu diketahui bahwa chip ini lebih ditujukan untuk produktivitas dan bukannya menjadi aplikasi berbasis grafis kelas berat, seperti game misalnya.

Untuk RAM tidak disediakan slot kosong, kapasitas 16 GB dual channel yang digunakan laptop ini merupakan RAM jenis onboard. Sedangkan storagenya hanya terdapat satu slot yang sudah diisi dengan SSD 512 GB. Tidak tersedia slot tambahan. Jadi jika butuh storage lebih besar, Anda tinggal menggunakan storage seperti SSD atau HDD eksternal.

Laptop ini tidak menyediakan opsi buat upgrade. ASUS sepertinya memang mengkhususkan laptop ini bagi Anda yang ingin langsung memanfaatkan performanya secara langsung tanpa perlu repot-repot upgrade lagi.

Sebagai seri ZenBook, ASUS menggunakan layar dengan panel IPS dengan akurasi warna bagus. Ini bisa diwakili dari spesifikasinya yang cukup bagus, misalnya saja 100% sRGB yang menentukan tingkat akurasi warna tinggi, tingkat kecerahan 300 nits yang terang, fitur anti-glare untuk menghindari pantulan cahaya, layar 13,3 inci dengan resolusi full HD, serta desain nanoedge yang menghadirkan ukuran bezel yang tipis sehingga layar terasa lebih lapang.

Kenyamanan juga dihadirkan melalui keyboard yang memiliki backlight warna putih dengan tiga tingkat kecerahan. Caranya cukup dengan menekan tombol F7. Ini menjadi solusi menarik bagi yang ingin mengetik dalam kondisi temaram. Keyboard-nya hadir dengan desain edge-to-edge karena ujungnya yang mepet dengan sisi bodi. Ini salah satu yang membuatnya memiliki ukuran ringkas.

Yang menarik, ASUS mengakali absennya area tombol numpad dengan fitur yang diberi nama NumberPad 2.0. Fitur yang sebelumnya juga sudah pernah diperkenalkan di berbagai lini laptop ASUS ini akan menampilkan tombol numpad secara digital di area touchpad. Untuk mengaktifkannya, cukup menekan ikon yang ada di pojok kanan atas selama 1 detik dan numpad akan aktif. Selain memiliki dua tingkat kecerahan dengan menekan ikon di sisi kiri atas, terdapat pula fungsi yang akan mengaktifkan aplikasi kalkulator yang ada di Windows 10.

Karena punya desain tipis, ASUS hanya sedikit menyediakan konektor. Di sisi kanan hanya satu port USB 3.2 type-A dan micro SD card reader, dan sisi kanan terdapat port HDMI 2.0b dan dua port USB type-C yang support Thunderbolt 4.0. Jika diperhatikan, tidak terdapat port audio jack. Oleh karena itu ASUS menyertakan konverter USB type-C to audio jack yang sudah disertakan dalam paket penjualan. Opsi lain untuk menggunakan audio adalah dengan memanfaatkan koneksi bluetooth. 

  Hands-on: Fujifilm instax mini LiPlay, Kamera Instan Ringkas dengan Fungsi Printer

KINERJA ASUS ZENBOOK 13

Untuk melihat performanya, saya coba menjalankan beberapa aplikasi benchmark seperti PCMark 10, Cinebench R20, dan 3Dmark. Dari pengujian tersebut terlihat bahwa performanya cukup bagus. Misalnya saja skor Cinebnech R20 yang menawakili performa berbasis prosesor.

Salah satu benchmark populer ini didasarkan pada aplikasi Cinema 4 yang mensimulasikan proses rendering obyek 3D. Pada test multi-core yang saya jalankan, melibatkan semua core prosesor guna melihat performanya secara keseluruhan. Skor multi-core yang didapat mencapai 1644 points, sementara skor single-core yang diraihnya yaitu 527 points.

Sementara untuk benchmark sintetis lainnya saya coba menjalankan PCMark 10 Professional Edition serta 3Dmark Advanced Edition yang menghasilkan skor cukup tinggi.

Cinebench R20:

3DMark Pro Edition

PCMark 10 Pro Edition

Dan untuk melihat performanya secara real-time, saya juga coba menjalankan game yang diwakili oleh PUBG Steam. Karena bukan merupakan laptop gaming dan chip grafis gaming, saya menggunakan pengaturan resolusi full HD dengan detail rata kiri. Hasilnya, PUBG secara rata-rata ada di kisaran 25 sampai 35 fps. Skor ini memang masih cukup rendah dan kurang nyaman.

Selanjutnya kami coba menjalankan game yang lebih ringan yaitu CS:GO. Dengan pilihan resolusi native serta detail paling rendah, ternyata game ini masih cukup nyaman dengan raihan skor 130 fps. Dan perlu diingatkan kembali, bahwa skor ini bukan berarti jelek karena Intel Iris Xe bukan diperuntukkan bagi kebutuhan gaming. Malah menurut pendapat saya, skor pada CS:GO yang cukup tinggi merupakan bonus.

BATERAI ASUS ZENBOOK 13

Memiliki kapasitas 67 Wh, daya tahan baterainya cukup awet. Pengujian yang saya lakukan menggunakan PCMark 10 pada mode Modern Office yang mensimulasikan aktvitas berbasis office dengan pilihan mode baterai pengaturan Balanced. Tercatat bahwa laptop mampu bertahan hingga 15 jam 49 menit. Hasil pengujian ini mendekati klaim ASUS yang menyebutkan bahwa daya tahan baterainya bisa mencapai hingga 16 jam.

Saya juga coba melakukan pengujian dengan skenario lain yaitu menjalankan video full HD secara looping dengan pengaturan baterai ke mode Performance. Hasilnya, baterai mampu bertahan sampai 9 jam 16 menit. Kedua hasil ini menunjukkan hasil yang memuaskan.

Adaptor bawaannya memiliki daya 65 watt dan berukuran cukup ringkas dan mungil sehingga tidak merepotkan saat dibawa-bawa.

KESIMPULAN

ASUS ZenBook 13 UX325EA ini cocok bagi Anda yang mengutamakan produktivitas seperti mengerjakan tugas kantor atau tugas kuliah, serta untuk kebutuhan hiburan berkat layar IPS yang tajam dan dukungan audio dari Harman Kardon. Apalagi ditopang dengan bodinya yang kokoh tapi ringan dan daya tahan baterai yang lama, membuatnya asik diajak kerja di luar ruangan atau nongkrong di café.

Untuk performanya, laptop ini sudah mumpuni untuk menjalankan aktivitas kekinian. Apalagi dengan pengujian yang saya lakukan, laptop ini masih bisa diajak bermain game, meski dengan resolusi atau detail yang diturunkan. Cukup lumayan untuk sebuah laptop non-gaming.

Punya dua varian, laptop yang kami uji dengan prosesor Intel Core i7-1165G7 dan RAM 16 GB LPDDR4X ini dibanderol dengan harga Rp17.799.000. Sementara jika ingin varian dengan spesifikasi lebih rendah dan harga lebih terjangkau yaitu menggunakan Intel Core i5-1135G7 dengan RAM 8 GB LPDDR4X, dibanderol dengan harga Rp14.799.000.

Dan seperti sudah menjadi tren penjualan laptop maupun ultrabook saat ini, pada paket pembelian sudah termasuk Microsoft Office Home & Student 2019 yang sudah terpasang dan tinggal diaktifkan saja secara gratis.

ASUS ZenBook 13 UX325

Rp17.799.000
8.5

Rating

8.5/10

Plus

  • Performa kencang
  • Masih Bisa diajak Nge-Game
  • Layar IPS tajam dengan sRGB 100%
  • Webcam dukung Windows Hello
  • Keyboard backlit warna putih
  • Touchpad dengan fitur NumberPad 2.0
  • Bodi ringan dengan sertifikasi standar militer
  • Baterai tangguh
  • USB type-C dukung Thunderbolt 4
  • Termasuk office home & student 2019

Minus

  • Jack audio menggunakan konverter
  • Jumlah port kurang banyak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *