Dua Kelinci Masuk Dunia Esport, Sponsori Team RRQ dan EVOS
Belakangan ini, kian banyak perusahaan besar yang tertarik dengan industri esport, walaupun mungkin perusahaan-perusahaan tersebut sebenarnya memiliki lini bisnis yang jauh dari industri elektronik maupun game. Salah satunya yang terbaru adalah Dua Kelinci yang kini ikut terjun untuk mendukung industri esport.
Masuknya berbagai perusahaan dari berbagai industri memberikan dukungan untuk esport juga tidak terlepas dari meningkatnya popularitas esport dalam beberapa tahun belakangan ini. Apalagi popularitasnya juga kian meningkat setelah diakui sebagai salah satu cabang olahraga di Asian Games 2018 lalu, walaupun masih sebatas eksibisi.
Dua Kelinci, perusahaan penganan yang mungkin kamu kenal melalui berbagai merk cemilan kacang-kacangannya, hari Senin (18 Februari 2019) kemarin mengumumkan kerjasamanya dengan dua tim esport profesional yang mungkin sudah sering kamu dengar, Team Rex Regum Qeon (RRQ), dan EVOS Esports.
Dukungan Dua Kelinci terhadap Team RRQ dan EVOS Esports terbagi melalui dua merk produk yang dimilikinya. Team RRQ akan didukung oleh kacang Sukro, sementara EVOS Esports akan didukung oleh merk Krip Krip Tortilla. Dengan kerja sama ini, maka kedua tim tersebut juga akan memasang logo sponsor di seragam utama resmi mereka.
Terkait dengan kerja sama dengan Team RRQ dan EVOS ini, Edwin Sutiono, direktur dari Dua Kelinci menyatakan, “Sejak awal, kami mengikuti perkembangan esports sebagai hobi yang digandrungi oleh banyak anak muda di tanah air. Setelah esports diresmikan sebagai cabang olahraga oleh Kemenpora, kami semakin yakin untuk mendukung aktivitas yang dapat mendorong ke arah yang positif lagi.”
Lebih lanjut lagi, beliau menyatakan bahwa keputusan untuk mensponsori Team RRQ dan EVOS juga didasari dari semakin meningkatnya jumlah pemain esport hingga tahun ini, sekaligus juga ingin mendekatkan diri ke para peminat dunia esport tersebut.
Tren masuknya perusahaan di luar industri TI ke esport bukan hanya terjadi di Indonesia, namun juga di banyak negara lain. Jadi setelah ini, kira-kira perusahaan non TI mana lagi ya yang akan masuk ke dunia esport?